Sejarah COC, game terlaris pada masanya
Sejarah COC, game terlaris pada masanya
Sampai saat ini masih banyak peminat yang memainkan Clash of Clans. Tidak dapat disangkal bahwa game Supercell sangat populer dan tidak menunjukkan tanda-tanda untuk tenggelam.
Supercell saat ini dipimpin oleh pendiri dan CEO, Ilkka Paananen. Ia mendirikan developer game seluler, Sumea, pada tahun 2000. Saat itu, ponsel masih sederhana, dengan sebagian besar layar hitam putih.
Lalu pada tahun 2004, ia bergabung ke Digital Chocolat setelah perusahaan itu mengakusisi sumea. Pada 2010, Paananen dan lima eksekutif Sumea lainnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu dan mereka mendirikan supercell.
Paananen berpendapat bahwa ia memimpikan sebuah perusahaan di mana tidak ada proses atau birokrasi yang panjang, di mana orang-orang terbaik dapat fokus melakukan yang terbaik, menjadi pintar kreatif dan membuat game. Hal itu yang menginspirasi dia untuk membentuk perusahaan video game supercell.
Jadi Supercell pada awalnya kekurangan staf. Pada tahun 2021, atau setelah 9 tahun berdiri, perusahaan Finlandia hanya memiliki 340 karyawan secara total.
Proses pembuatan game bagi mereka cukup simple. Pertama tetapkan deadline untuk membuat game. Lalu, tunjukkan dan mainkan game tersebut kepada semua karyawan. Jika mereka suka akan game tersebut maka akan dikembangkan, jika tidak suka akan dihentikan.
Jika suatu game tidak jadi dikembangkan, mereka akan meraakannya dengan membuka sebotol sampanye. Bagi mereka, perayaan dlakukan bukan karena kegagalannya, melainkan pembelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut.
Gunshine akhirnya jatuh, dan Pananen merasa sedikit pusing. Ia dan timnya kemudian berusaha sangat keras agar perusahaannya dapat tetap bertahan.
Pada Januari 2012, Supercell memiliki lima game yang sedang dalam tahap pengembangan. Tiga game diantaranya tidak bagus dan akhirnya tidak pernah dirilis. Dua sisanya yang akan dirilis dan akan difokuskan untuk perangkat mobile. Dua game ini bernama Clash of Clans dan Hay Day.
Mereka menargetkan ke perangkat mobile karena ini adalah keputusan yang tepat karena smartphone sedang menguasai dunia. Pada tahun 2011, 472 juta smartphone terjual. Penjualan pada 2014 mencapai 1,24 miliar. Ini merupakan potensi yang besar untuk supercell.
Hasil kerja keras mereka pun terbayarkan. Hay Day dan Clash of Clans sukses besar di pasaran game mobile. Terutama Clash of Clans, sebuah game strategi yang dinilai cukup adiktif. Game ini gratis untuk diunduh dan dimainkan agar dapat menjangkau sebanyak mungkin orang. Tetapi pemain juga dapat membeli fitur khusus yang terdapat di dalam game.
Ternyata cukup banyak gamer yang rela mengeluarkan banyak uang. Menurut Supercell, ada pemain yang bersedia menghabiskan hingga £ 1.600 sebulan hanya untuk Clash of Clans.
Dalam waktu yang cukup lama, Clash of Clans secara konsisten menempati posisi teratas untuk aplikasi terpopuler di iOS dan Android. Hal ini membuat supercell diminati oleh perusahaan raksasa teknologi. Pada tahun 2016, perusahaan raksasa dari Cina, Tencent, memutuskan untuk mengakusisi 81,5% saham milik supercell seharga USD 10,2 miliar atau setara Rp 146 triliun.
Supercell saat ini dipimpin oleh pendiri dan CEO, Ilkka Paananen. Ia mendirikan developer game seluler, Sumea, pada tahun 2000. Saat itu, ponsel masih sederhana, dengan sebagian besar layar hitam putih.
Lalu pada tahun 2004, ia bergabung ke Digital Chocolat setelah perusahaan itu mengakusisi sumea. Pada 2010, Paananen dan lima eksekutif Sumea lainnya memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu dan mereka mendirikan supercell.
Paananen berpendapat bahwa ia memimpikan sebuah perusahaan di mana tidak ada proses atau birokrasi yang panjang, di mana orang-orang terbaik dapat fokus melakukan yang terbaik, menjadi pintar kreatif dan membuat game. Hal itu yang menginspirasi dia untuk membentuk perusahaan video game supercell.
Jadi Supercell pada awalnya kekurangan staf. Pada tahun 2021, atau setelah 9 tahun berdiri, perusahaan Finlandia hanya memiliki 340 karyawan secara total.
Proses pembuatan game bagi mereka cukup simple. Pertama tetapkan deadline untuk membuat game. Lalu, tunjukkan dan mainkan game tersebut kepada semua karyawan. Jika mereka suka akan game tersebut maka akan dikembangkan, jika tidak suka akan dihentikan.
Jika suatu game tidak jadi dikembangkan, mereka akan meraakannya dengan membuka sebotol sampanye. Bagi mereka, perayaan dlakukan bukan karena kegagalannya, melainkan pembelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut.
Perilisan Clash of Clans
Seperti kebanyakan startup, Supercell harus berjuang pada awalnya untuk menjadi sukses. Pada tahun 2011, supercell merilis sebuah game multiplayer bernama Gunshine di Facebook. Game ini dianggap bagus, tetapi terlalu rumit untuk pengguna Facebook. Game ini pun tidak dikembangkan lebih lanjut.Gunshine akhirnya jatuh, dan Pananen merasa sedikit pusing. Ia dan timnya kemudian berusaha sangat keras agar perusahaannya dapat tetap bertahan.
Pada Januari 2012, Supercell memiliki lima game yang sedang dalam tahap pengembangan. Tiga game diantaranya tidak bagus dan akhirnya tidak pernah dirilis. Dua sisanya yang akan dirilis dan akan difokuskan untuk perangkat mobile. Dua game ini bernama Clash of Clans dan Hay Day.
Mereka menargetkan ke perangkat mobile karena ini adalah keputusan yang tepat karena smartphone sedang menguasai dunia. Pada tahun 2011, 472 juta smartphone terjual. Penjualan pada 2014 mencapai 1,24 miliar. Ini merupakan potensi yang besar untuk supercell.
Hasil kerja keras mereka pun terbayarkan. Hay Day dan Clash of Clans sukses besar di pasaran game mobile. Terutama Clash of Clans, sebuah game strategi yang dinilai cukup adiktif. Game ini gratis untuk diunduh dan dimainkan agar dapat menjangkau sebanyak mungkin orang. Tetapi pemain juga dapat membeli fitur khusus yang terdapat di dalam game.
Ternyata cukup banyak gamer yang rela mengeluarkan banyak uang. Menurut Supercell, ada pemain yang bersedia menghabiskan hingga £ 1.600 sebulan hanya untuk Clash of Clans.
Dalam waktu yang cukup lama, Clash of Clans secara konsisten menempati posisi teratas untuk aplikasi terpopuler di iOS dan Android. Hal ini membuat supercell diminati oleh perusahaan raksasa teknologi. Pada tahun 2016, perusahaan raksasa dari Cina, Tencent, memutuskan untuk mengakusisi 81,5% saham milik supercell seharga USD 10,2 miliar atau setara Rp 146 triliun.
Sejarah COC, game terlaris pada masanya
Reviewed by Resep Minuman
on
Agustus 23, 2022
Rating:
Post a Comment